Sumber : Facebook Imam Robandi
BANJARNEGARA [episode 6]
Bercerita keindahan Dieng, Banjarnegara dan sekitarnya yang sangat ijo royo-royo, ayem tentrem, dan loh jinawi memang sangat menarik dan tidak pernah puas. Pada saat mampir di Kedai Duren di sekitar Desa Cijeruk, ternyata durennya belum dapat dijual karena belum dapat menentukan harganya. Hebat, customer sudah antri, harga belum ditentukan. Saya sangat tertarik di kedai itu karena produk durennya mempunyai bentuk yang sangat menarik, bulet tidak, lonjong juga tidak. Walaupun saya bukan pecandu duren, tetapi kalau melihat duren yang sangat fantastik rasanya ingin membeli untuk koleksi di rumah, walaupun akhirnya habis juga diserbu anak-anak.
Seminar sehari di MUSABARA di Pucuk Gunung itu memang terasa sangat menggetarkan sekitarnya. SMS, email dan lain-lain mengalir ke saya, hanya sekadar ingin mengeluarkan suara hati “setelah bapak pulang, pikiran kami seperti dipuntir-puntir, dibolak-balik sampai gosong, nggak tahu apa yang harus kami kerjakan lebih dulu”. Memang ini adalah salah satu keampuhan jurus “salju menyiram bumi”, yang membuat kepala pusing, dan walhasil Ustadz Solihin Pucang Surabaya melaporkan ke saya, 1 bus berisi fighter dari Pejawaran Banjarnegara insuyaAllah akan meluncur ke SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, April 19, 2014, dan terus lanjut melihat sekolah di Mal SMPM 2 Surabaya, Sekolah International SMPM 12 GKB Gresik, dan Sekolah Pondok SMPM 12 Lamongan di Sendang Agung. Ternyata “bangun juga”, kalau tidak mau disebut “nglilir”. Mereka berniat akan memboyong yang ada di Pucang untuk di kloning di Sarwodadi. Yang lebih “tidak masuk akal”, April 20, 2014, MUSABARA akan mengirim 4 siswanya for student exchange at Singapore and Malaysia. Wow.., hebat, begitu bangun langsung tancap gas, gigi 6. GoodLuck MUSABARA, you are a pioneer from the top of mountain.
BANJARNEGARA [episode 6]
Bercerita keindahan Dieng, Banjarnegara dan sekitarnya yang sangat ijo royo-royo, ayem tentrem, dan loh jinawi memang sangat menarik dan tidak pernah puas. Pada saat mampir di Kedai Duren di sekitar Desa Cijeruk, ternyata durennya belum dapat dijual karena belum dapat menentukan harganya. Hebat, customer sudah antri, harga belum ditentukan. Saya sangat tertarik di kedai itu karena produk durennya mempunyai bentuk yang sangat menarik, bulet tidak, lonjong juga tidak. Walaupun saya bukan pecandu duren, tetapi kalau melihat duren yang sangat fantastik rasanya ingin membeli untuk koleksi di rumah, walaupun akhirnya habis juga diserbu anak-anak.
Seminar sehari di MUSABARA di Pucuk Gunung itu memang terasa sangat menggetarkan sekitarnya. SMS, email dan lain-lain mengalir ke saya, hanya sekadar ingin mengeluarkan suara hati “setelah bapak pulang, pikiran kami seperti dipuntir-puntir, dibolak-balik sampai gosong, nggak tahu apa yang harus kami kerjakan lebih dulu”. Memang ini adalah salah satu keampuhan jurus “salju menyiram bumi”, yang membuat kepala pusing, dan walhasil Ustadz Solihin Pucang Surabaya melaporkan ke saya, 1 bus berisi fighter dari Pejawaran Banjarnegara insuyaAllah akan meluncur ke SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, April 19, 2014, dan terus lanjut melihat sekolah di Mal SMPM 2 Surabaya, Sekolah International SMPM 12 GKB Gresik, dan Sekolah Pondok SMPM 12 Lamongan di Sendang Agung. Ternyata “bangun juga”, kalau tidak mau disebut “nglilir”. Mereka berniat akan memboyong yang ada di Pucang untuk di kloning di Sarwodadi. Yang lebih “tidak masuk akal”, April 20, 2014, MUSABARA akan mengirim 4 siswanya for student exchange at Singapore and Malaysia. Wow.., hebat, begitu bangun langsung tancap gas, gigi 6. GoodLuck MUSABARA, you are a pioneer from the top of mountain.
Gambattene sense..
bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar