Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 6
Great Event yang dihelat di Kraksaan ini adalah sangat istimewa karena tamu yang hadir dari berbagai kalangan, ada dari Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, PGRI, dan lain-lain. Di tempat ini saya sudah yang ke-tiga kali, pertama di tahun 2018 untuk Symposium Nasional. Seminar akbar kali ini mengangkat tema “Sekolah Modern, Sekolah Indonesia”, yang tidak lain adalah bebah-benah sekolah dari variabel. Di gedung ini pula saya pernah diundang oleh MUI sebagai keynote speaker di acara “Halaqoh Matsalut Tarbiyah” di 11 April 2012, sehingga gedung Islamic Center ini saya sudah merasa “naremashita”. Event kali ini memang terasa sangat beda, karena penyelenggaranya adalah sebuah sekolah dasar. Kita tidak dapat membayangkan bahwa sebuah sekolah dasar dapat mengadakan “seminar level nasional”, yang tamunya datang dari berbagai kabupaten dan propinsi. Diletakkan di sebuah gedung yang letaknya sangat stratejik, dan lingkungan kanan-kirinya sangat asri. Kraksaan yang terus membangun sebagai ibukota baru, Kraksaan yang telah lama memberi banyak kenangan.
Gambattene sense..
bersambung..
Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 5
Sebelum seminar akbar itu dimulai, saya sempat ngobrol ngalor-ngidul dengan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo Kyai Fadlil dan beberapa tokoh Muhammadiyah yang lain. Beliau sangat bangga denganperkembangan sekolah-sekolahnya yang terus melaju dengan cepat. SD Muhammadiyah Kreatif sudah menjadi sekolah kebanggaan di Kabupaten Probolinggo, yang letaknya di Ibukota baru yaitu di Kraksaan. Saya masih ingat saat saya rapat pertama kali dengan Kyai Budiono SH untuk mendirikansekolah tersebut di tahun 2007, tidak terasa ternyata sekolah sudah meluluskan siswanya tahun lalu. Begitu juga sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kecamatan Pendil, sudah kelihatan dinamikanya, terutama sudah melahirkan seniman-seniman Tari Gulipang. Tari Gulipang pernah diperagakan oleh siswa-siswa dari Perguruan Muhammadiyah Pendil untuk mengisi Konferensi International APTECS di ITS, Surabaya, December 22, 2009. Semoga siswa-siswi kreatif terus lahir dan tumbuh di setiap sekolah Indonesia.
Gambattene sense..
bersambung..
Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 4
Invited Speaker yang diundang oleh Ustadz Ajuslan Kerubun untuk Seminar Akbar Probolinggo, 31 March 2014, adalah Ustadz Ahmad Said Matondang dari SD Muhammadiyah 5 Jakarta. Ahmad Said disamping dia datang sebagai pembicara undangan, dia adalah juga seorang pembaca Tilawah Qur’an International, yang suaranya sangat merdu. Islamic Center Probolinggo di hari itu digetarkan oleh suaranya dalam membaca Surah At Takwir dengan lagu Ros. Audiens sangat menikmati lantunan ayat-ayat Suci Al Qur’an dari suara ustadz Said. Invited Speaker yang lain adalah Ustadz Turrachman, Principal MUSAWERNA Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Dia sangat piawai dan memotivasi para audiens dengan materi “Oleh-oleh dari Jepang”. Gayanya yang inovatif dan rileks telah membuat peserta seminar “manggut-manggut”. Ustadz Said Matondang dan Ustadz Turrachman di hari itu benar-benar menjadi bintang karena presentasinya yang sangat inovatif mewarnai. Betul-betul telah lahir kader muda untuk bangsa.
Gambattene sense..
Bersambung..
Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 3
Acara di Islamic Center, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, 31 March 2014 adalah sangat bersejarah. Judulnya sangat bagus “Sekolah Modern, Sekolah Indonesia”. Yang sangat “amazing” adalah bahwa seminar akbar itu dikomandani oleh Ustadz Ajuslan Kerubun, anak Ambon, yang etosnya tanpa batas. Dia adalah Principal SD Muhammadiyah Kreatif Probolinggo di Kraksaan. Ilmu nekadnya hampir mirip dengan Ustadz Daryono Principal Musabangga Jawa Tengah. Pendek kata Ajuslan Kerubun adalah tokoh sentral dibalik kesuksesan Seminar Akbar di hari senin itu. Memang ini adalah ciri khas pekerjaan anak-anak muda, sedikit acak-acakan, tetapi sukses. Menjemput saya di rumah pukul 02,00 pagi hari, mau dimampirkan di Rawon Nguling, tetapi masih belum buka. Tamu event itu yang sangat banyak telah membuat Ustadz Ajuslan dapat tersenyum lebar di akhir acara. Betul-betul sukses. Sebuah acara yang telah menjadi sejarah, dan telah mengangkat seorang Ajuslan Kerubun yang asli Pulau Seram dan juga teamnya yang sangat solid menjadi para petarung dan pejuang sejati. Itu adalah sebuah langkah stratejik yang mengandung seribu makna. Terompet musik "Gulipang" dari Kecamatan Pendil telah menjadi penggugah semangat para peserta seminar. Sukses Brother Ajuslan, you are a pioneer.
Gambattene sense...
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar