Animasi

Read more: http://infounixs.blogspot.com/2012/12/kumpulan-animasi-yang-lucu-dan-keren.html#ixzz2yWuhkr2p

Kamis, 10 April 2014

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 13

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 8, tambahan]

Setelah saya bercerita tentang kelezatan “Mendoan Warung Bu Sayem” di Sempor Kebumen, esok harinya ada yang menanyakan warung itu “apakah di sekitar waduk Sempor, saya dan keluarga ingin kesana mas”. Setelah saya mengeksplor “Rawon Nguling”, siangya ada yang mencari rawon di kotanya masing-masing untuk mencocokkan dengan rasa yang saya ceritakan. Setelah saya bercerita tentang duren di Lereng Bromo, ternyata ada yang langsung merespon “saya kecewa, karena sudah berkali-kali ke Bromo baru tau sekarang”. Ada lagi yang kecewa berat, Ustadz Hervit Ananta, Principal SDM 26 Surabaya, asli Jawa Timur, sering mondar-mandir Probolinggo – Surabaya, belum pernah merasakan dan baru tahu lezatnya rawon nguling setelah membaca tulisan saya. “betul-betul kecewa”. Teman-teman Jakarta, akhirnya mencoba ayam goreng Alam Sunda di Cipanas, setelah terprokokasi gambar pete dan sambal di status saya. Wow.., ampuh.

Pengalaman memanjak pohon duren ternyata menginpirasi banyak orang. Mungkin karena saya adalah insinyur elektro, yang hampir mirip-mirip dengan petugas PLN atau petugas Telkom saat memanjat tiang kabel. Ada seorang yang meng-sms saya “how to plant the durian”? Ada juga yang bertanya “itu pohon yang dipanjat sudah berapa tahun umurnya”? Itu dalam satu pohon ada berapa jumlah buahnya? dan lain-lain. Yang jelas, duren dari lereng Bromo itu memang berdaging tebal, rasanya hampir mendekati mozarela dan “shiro bara gyunyu” yang ada di Shinjuku dan sekitar Kyoto Eki. Memang itu adalah salah satu celah-celah kekayaan Indonesia, yang insyaAllah tidak hanya ada di Lereng Bromo, but also available in the all part of Indonesia, yang masih belum terjangkau, termasuk kita yang masih belum sempat menikmati keindahan pelosok-pelosok kampung di negeri ini. Thank you ustadz Ahmad Said, anda jauh-jauh dari Jakarta sudah berani memeluk pohon duren karya petani Indonesia.


Gambattene sense..
Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar