Animasi

Read more: http://infounixs.blogspot.com/2012/12/kumpulan-animasi-yang-lucu-dan-keren.html#ixzz2yWuhkr2p

Kamis, 10 April 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan III; V; VI)

Penulisan Ilmiah (Pertemuan VI)

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ..

Pada kesempatan kali ini sedikit berbagi kisah tentang perkuliahan penulisan ilmiah yang telah memasuki minggu ke-6. Hari ini senin 17 maret 2014, tepat pukul 07.00 perkuliahan seperti biasa akan segera dimulai. Seperti biasa pertemuan diadakan diruangan B209 gedung teknik elektro ITS. Hari ini saya agak sedikit telat (hehehe ^_^), padahal saya sebenarnya sering tepat waktu (hehehe ^_^), namun kali ini ada pemandangan berbeda dengan perkuliahan hari ini. Tak lain adalah padamnya lampu disebagian jurusan yang sudah berlangsung 2 hari yang lalu. Akibatnya rata-rata perkuliahan ada yang diliburkan. Ada pemandangan yang menarik dari kejadian ini, di mana kelas penulisan ilmiah sebelah pun berkumpul tepat di ruangan B209, alhasil koridor B209 yang sempit semakin bertambah sempit dengan sesaknya para mahasiswa yang berkumpul.

Tak lama setelah 'acara' berfoto, prof. imam tiba di kelas dan memulai kuliah. Pada kesempatan kali ini kuliah dilaksanakan dengan penerangan alami, selain itu kuliah ini juga membahas tugas yang diberikan minggu lalu untuk membuat abstrak tugas akhir. Buku becoming the winner menjadi pedoman kami untuk mengkoreksi abstrak yang telah kami buat. Selain itu juga dibahas mengenai format judul yang harus dapat memikat pembaca.

Suasana perkuliahan ke-6 Penulisan Ilmiah oleh prof. Imam
 
 

Penulisan Ilmiah (Pertemuan V)

Kali ini saya sedikit berbagi tentang kegiatan perkuliahan pertemuan ke-V 10 maret 2014, dari mata kuliah penulisan ilmiah yang dibawakan oleh prof. Imam Robandi. Pada kesempatan kali ini kami mempunya sebuah tugas menerjemahkan sebuah buku yang sudah berlangsung kurang lebih 2 mingguan, yang tiap minggunya akan mengalami revisi hingga akhirnya menjadi atau mendekati sempurna setelah proses koreksi tersebut.

Kurang lebih jam 7.30 prof. Imam robandi tiba di kelas untuk memberikan kuliah, dan beliau membawa kita ke laboratorium power system and operation control (PSOC). Pada pertemuan ke-V ini, prof. imam memperlihatkan sebuah video ketika beliau mengikuti sebuah kegiatan. Prof Imam menceritakan pengalaman-pengalaman beliau selama mengikuti kegiatan itu.


Tugas terjemahan kembali diperiksa setelah kami melihat video yang prof.Imam perlihatkan. Pada proses revisi kali ini, tugas terjemahan ini masih terdapat kesalahan, yakni masih terdapat kata-kata bahasa inggris, baik itu keterangan gambar maupun rumus-rumus. Waktu pun tak cukup untuk menyelesaikan kegiatan perkuliahan kali ini dan perkuliahan akan kembali dilanjutkan pukul 15.00.

Pukul 15.00 perkuliahan dilanjutkan, pada kesempatan kali ini tak disangka blog kami diperiksa oleh masing-masing mahasiswa dan dinilai. Satu persatu blog kami dibuka dan dinilai isi dari blog kami. Terdiri dari 5 aspek penilaian yakni : nama blog, isi, format, update dan volume blog.


Tugas III Penulisan Ilmiah (Pertemuan III)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kegiatan perkuliahan pertemuan ke III dari mata kuliah penulisan ilmiah. Pada kesempatan kali ini kami prof. Imam memberikan tugas untuk mentranslate sebuah buku bertemakan renewable energy. Pada kesempatan kali ini kami mengunjungi perpustakaan untuk memilih sebuah buku yang berhubungan dengan sistem tenaga untuk kami pilih sebagai bahan untuk dipelajari dan ditranslate ke bahasa indonesia.

Kamipun menuju lantai 5 perpustakaan umum ITS, namun tak menemukan buku terbitan 2010 ke atas. Setelah tak menemukan buku yang kami cari, kami pun menuju lantai 4 untuk menemukan buku yang kami cari. Dan akhirnya setelah ditelusuri kamipun menemukan buku terbitan 2011 tentang solar cell yang dipilihkan oleh prof Imam. Ada kurang lebih 17 bagian yang dibagikan kepada kami masing-masing. Dan saya mendapatkan halaman 225-243.

Prof. Imam Robandi, Si Dalang Pejuang ITS Muda

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 1
 
Imam Robandi akan selalu disebut-sebut sebagai sosok yang getol menyelami dunia seni. Meski Imam berdiri di tengah kampus dan jurusan yang tersohor dengan teknologi, ia mampu menunjukkan seni sebagai suatu bagian penting dalam perjalanan hidupnya.

Jiwa seni yang sudah mengikuti aliran darahnya diperoleh dari sang ayah. Bahkan, sang ayah yang tidak pernah meninggalkan aktivitas menyanyi setiap harinya pun turut andil dalam kemahiran Imam melatih suara hingga semerdu sekarang. “Kalau ayah nyanyi, ya pasti tertangkap telinga saya jadi sekalian belajar,” ujarnya. Tak hanya itu, ayahnya juga selalu menekankan pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut memang terlihat jelas dari antusiasme Imam berbicara di depan publik.

Jika berbicara mengenai kemahirannya memainkan alat musik gamelan, maka sang ibulah yang berjasa. “Saya sering dibawa ke kondangan dan di sana selalu ada musik gamelan,” kenangnya. Pria kelahiran 17 Agustus 1963 ini pun berlatih dengan gigih termasuk memainkan wayang. Menakjubkan, saat masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) saja ia sudah jago menjadi dalang kecil yang memiliki koleksi lengkap wayang kulit.

Sebagai salah satu pendiri sanggar Elektro Budojo, Imam tak pernah melupakan keahliannya ketika bertandang ke negeri sakura. Saat melanjutkan pendidikan doktornya di Universitas Tottori, ia tak membuang kesempatan mengenalkan budaya Indonesia di Jepang. Siapa sangka, ia membawa seluruh koleksi wayang dan gamelan yang dimilikinya. “Lima belas menit saja, saya dapat 50 ribu yen setara Rp 5 juta,” ucapnya kembali dengan tawa.

Selain berkiprah di dunia seni dan pendidikan, delegasi Asia untuk International Curriculum Conference ini juga seorang aktivis sosial dan penulis. Terbukti, bukan hanya jurnal yang ia terbitkan, buku berjudul The Ethos of Sakura baru saja berhasil diselesaikannya. Bahkan, ia pun menjadi aktivis dakwah di masjid Manarul Ilmi ITS.

Sedang, bila berbicara mengenai keahlian, ia termasuk pria dengan segudang talenta. Mulai dari catur, berenang, memasak, fotografi, sampai bela diri Shorinji Kempo dan Jiu Jitsu. “Saya suka Jiu Jitsu karena tidak butuh power besar,” ungkapnya. Pasalnya, Imam memang dibesarkan di lingkungan tentara pula. Karena banyak hal yang ia pelajari dari seni dan budaya, ia pun berkeinginan mengakrabkan seni dengan ITS lewat pencalonannya.

Jadikan ITS Yang Muda
Sebagai bacarek yang gigih berkutat di dunia seni, Imam ingin menyelaraskan seni dan teknologi di ITS. Sebagaimana yang ia ungkapkan dalam mottonya "ITS yang Berilmu dan Berbudaya" yang disingkat "ITS yang Muda". Menurut Imam, jika semua hal berangkat dari seni, maka semua hal pun bisa dicapai.

ITS memang tak bisa hanya mengandalkan teknologi dalam persaingan global. “Kita harus punya budaya,” terangnya. Ia menyebutkan, yang dimaksud budaya di sini tidak hanya sebatas kesenian tradisional ataupun modern, melainkan berbagai hal yang bisa menjadi sorotan budaya. Misalnya saja, lingkungan, paper, dan seni dalam arti yang sebenarnya.

Ia berharap dapat mempercepat pertumbuhan ITS di segala hal. Baginya, segala hal yang menjadi bagian dari ITS hendaknya dijadikan sebagai kebiasaan. “Kita kan perlu menjadikan international recognition academic sebagai atmosfer,” pungkasnya.

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 2

Sumber : Facebook Imam Robandi

MAYANGKARA BELA BANGSA
#################################

Hampir semua tamu yang datang mengatakan “imposible” kepada Musabangga yang telah sukses menyelenggarakan pentas Wayang Kulit dengan cerita Mayangkara Bela Bangsa. Bayangkan saja, pagelaran yang sangat besar hanya dikomandani anak-anak muda Ustadz Daryono, Ust Muakhor, dan kawan-kawan,yang agak semi bonex. Tamu berdatangan dari Wonosobo, Tegal, Banjarnegara, Yogyakarta, Banyumas, dan juga dari Kabupaten Tegal. Perpaduan musisi pengiring dari Purbalingga Selection dan dari Kabupaten Nganjuk terlihat sangat kompak. Musabangga telah menjadi pelaku sejarah, “wayangan dan penancapan tiang pancang The International Building Musabangga”. Semoga sejarah-sejarah berikutnya akan selalu terukir. MUSABANGGA adalah SD Muhammadiyah 1 Purbalingga Jawa Tengah yang telah menjadi salah satu pusat pertumbuhan sekolah Indonesia. Itu adalah sebagian karya dari anak-anak muda kreatif yang tidak mengenal lelah.





Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Inspirator - Part 03-06

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 6 

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 4]

           Great Event yang dihelat di Kraksaan ini adalah sangat istimewa karena tamu yang hadir dari berbagai kalangan, ada dari Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, PGRI, dan lain-lain. Di tempat ini saya sudah yang ke-tiga kali, pertama di tahun 2018 untuk Symposium Nasional. Seminar akbar kali ini mengangkat tema “Sekolah Modern, Sekolah Indonesia”, yang tidak lain adalah bebah-benah sekolah dari variabel. Di gedung ini pula saya pernah diundang oleh MUI sebagai keynote speaker di acara “Halaqoh Matsalut Tarbiyah” di 11 April 2012, sehingga gedung Islamic Center ini saya sudah merasa “naremashita”. Event kali ini memang terasa sangat beda, karena penyelenggaranya adalah sebuah sekolah dasar. Kita tidak dapat membayangkan bahwa sebuah sekolah dasar dapat mengadakan “seminar level nasional”, yang tamunya datang dari berbagai kabupaten dan propinsi. Diletakkan di sebuah gedung yang letaknya sangat stratejik, dan lingkungan kanan-kirinya sangat asri. Kraksaan yang terus membangun sebagai ibukota baru, Kraksaan yang telah lama memberi banyak kenangan.



Gambattene sense..
bersambung..


Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 5

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGO [EPISODE 3]

         Sebelum seminar akbar itu dimulai, saya sempat ngobrol ngalor-ngidul dengan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo Kyai Fadlil dan beberapa tokoh Muhammadiyah yang lain. Beliau sangat bangga denganperkembangan sekolah-sekolahnya yang terus melaju dengan cepat. SD Muhammadiyah Kreatif sudah menjadi sekolah kebanggaan di Kabupaten Probolinggo, yang letaknya di Ibukota baru yaitu di Kraksaan. Saya masih ingat saat saya rapat pertama kali dengan Kyai Budiono SH untuk mendirikansekolah tersebut di tahun 2007, tidak terasa ternyata sekolah sudah meluluskan siswanya tahun lalu. Begitu juga sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kecamatan Pendil, sudah kelihatan dinamikanya, terutama sudah melahirkan seniman-seniman Tari Gulipang. Tari Gulipang pernah diperagakan oleh siswa-siswa dari Perguruan Muhammadiyah Pendil untuk mengisi Konferensi International APTECS di ITS, Surabaya, December 22, 2009. Semoga siswa-siswi kreatif terus lahir dan tumbuh di setiap sekolah Indonesia.



Gambattene sense..
bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 4

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [EPISODE 2]

         Invited Speaker yang diundang oleh Ustadz Ajuslan Kerubun untuk Seminar Akbar Probolinggo, 31 March 2014, adalah Ustadz Ahmad Said Matondang dari SD Muhammadiyah 5 Jakarta. Ahmad Said disamping dia datang sebagai pembicara undangan, dia adalah juga seorang pembaca Tilawah Qur’an International, yang suaranya sangat merdu. Islamic Center Probolinggo di hari itu digetarkan oleh suaranya dalam membaca Surah At Takwir dengan lagu Ros. Audiens sangat menikmati lantunan ayat-ayat Suci Al Qur’an dari suara ustadz Said. Invited Speaker yang lain adalah Ustadz Turrachman, Principal MUSAWERNA Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Dia sangat piawai dan memotivasi para audiens dengan materi “Oleh-oleh dari Jepang”. Gayanya yang inovatif dan rileks telah membuat peserta seminar “manggut-manggut”. Ustadz Said Matondang dan Ustadz Turrachman di hari itu benar-benar menjadi bintang karena presentasinya yang sangat inovatif mewarnai. Betul-betul telah lahir kader muda untuk bangsa.



Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 3

Sumber : Facebook Imam Robandi 

PROBOLINGGO [EPISODE 1]
 
         Acara di Islamic Center, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, 31 March 2014 adalah sangat bersejarah. Judulnya sangat bagus “Sekolah Modern, Sekolah Indonesia”. Yang sangat “amazing” adalah bahwa seminar akbar itu dikomandani oleh Ustadz Ajuslan Kerubun, anak Ambon, yang etosnya tanpa batas. Dia adalah Principal SD Muhammadiyah Kreatif Probolinggo di Kraksaan. Ilmu nekadnya hampir mirip dengan Ustadz Daryono Principal Musabangga Jawa Tengah. Pendek kata Ajuslan Kerubun adalah tokoh sentral dibalik kesuksesan Seminar Akbar di hari senin itu. Memang ini adalah ciri khas pekerjaan anak-anak muda, sedikit acak-acakan, tetapi sukses. Menjemput saya di rumah pukul 02,00 pagi hari, mau dimampirkan di Rawon Nguling, tetapi masih belum buka. Tamu event itu yang sangat banyak telah membuat Ustadz Ajuslan dapat tersenyum lebar di akhir acara. Betul-betul sukses. Sebuah acara yang telah menjadi sejarah, dan telah mengangkat seorang Ajuslan Kerubun yang asli Pulau Seram dan juga teamnya yang sangat solid menjadi para petarung dan pejuang sejati. Itu adalah sebuah langkah stratejik yang mengandung seribu makna. Terompet musik "Gulipang" dari Kecamatan Pendil telah menjadi penggugah semangat para peserta seminar. Sukses Brother Ajuslan, you are a pioneer.




Gambattene sense...
Bersambung...


Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 7

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 5]

        Betul-betul kebetulan. Setelah acara Seminar Akbar di Kraksaan selesai, ustadz Ridho atau di Facebook sering muncul sebagai Kung Ridho mengajak saya untuk menengok sekolah yang baru didirikannya dan belum sempat dilaunching. Para donatur dan funder sudah berada di tempat menunggu kami saat itu. Mereka sudah pada sepuh-sepuh, tetapi semangatnya betul-betul amazing. Bayangkan saja, mereka tinggal di Jember, datang ke Kecamatan Lumbang di kaki Gunung Bromo hanya ingin ngobrol tukar menukar pikiran dan pengalaman dengan saya. Ini sungguh sangat istimewa karena saya menjadi tambah ilmu dan wawasan. Sekolah ustadz Ridho ini betul-betul di kampung dan di kaki Gunung, yaitu di desan Ketangi. SD Muhammadiyah Ketangi dengan kanan-kiri yang alam asli, dan ditunjang udara sejuk, InsyaAllah akan menjadi tempat belajar siswa yang sangat menyenangkan. Guru-gurunya yang sudah dimagangkan di SDM 4 Pucang Surabaya dan betul-betul sudah siap tempur, begitu juga ruang kelasnya dan taman bermainnya yang sangat representatif adalah sebuah tanda-tanda keseriusan Ustadz Ridho dan kawan-kawan dalam menyiapkan sekolah berkualitas. Pendatang baru di Kabupaten Probolinggo ini, semoga akan menghiasi percaturan persekolahan di tanah air di masa-masa yang akan datang.



Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 8

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 6]

Memanjat pohon duren betul-betul akhirnya menjadi kenyataan. Di episode 6 ini saya sengaja ingin menuruti para tamu yang betul-betul minded. Apalagi Lereng Bromo sangat terkenal dengan duren-duren berkualitas. Di ketinggian 700 meter DPL, duren sangat menunjukkan kualitas buahnya secara optimal. Setelah mampir di SD Muhammadiyah Ketangi, saya harus pindah tempat ke Taman Durian “Waturiti Duren Park”, milik pak Bambang Sugeng. Ada dua hektar kebun duren disitu, dan semua pohon berbuah, dan kita dapat memanjat pohon sendiri untuk memetik langsung. Ustadz Ajuslan, ustadz Ahmad Said, ustadz Turrachman, dan tuan rumah ustadz Ridho ternyata jago banget makan duren. Saya mencoba untuk menaikki pohon duren yang tinggi itu, tetapi juga was-was kalau ada duren yang jatuh. Karena satu pohon lebih dari 20 buah bergelantungan. Saya sempat nyicipi satu biji, wow..memang betul rasanya, export qualiti. Dari jalan raya Surabaya –Banyuwangi belok kanan 14 km menuju Gunung Bromo. Saya senang sekali melihat ustadz Turrachman dan ustdz Said balapan lahap makan duren-duren lereng Bromo itu, mungkin karena jarang manemukan duren selezat itu sebelumnya. Disediakan teh manis, teh tawar, wedan jahe suhu, dan kopi anget. Setelah pamitan, ternyata duren dan semua pernaik-perniknya dinyatakan “gratis”. Sekali sumur hidup memanjat pohon duren. Wow..amazing taste of Mount Bromo. You give us spirit.



Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 09 - 11

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 11

Sumber : Facebook Imam Robandi

BANJARNEGARA (epidode 5)

Masih ada sisa dongeng perjalanan, saat itu sebelum saya masuk di Banjarnegara. Perjalanan 27 March 2014, Thursday, dari Adisucipto Airport menuju Kabupaten Banjarnegara sangat mengispirasi. Saya ditemani driver anak muda mas Budi, dan Principal MUSABARA (Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sarwodadi Banjarnegara) ustadz Sumono. Pertama kali saat itu saya bertemu ustadz Sumono yang masuk Arrival Gate Adisucipto dengan wajah berseri-seri sambil agak bingung dikit-dikit. Kelihatan kalau dia itu kurang gaul dengan arrival gate bandara Jogja itu, tetapi saya melihat wajahnya bahwa dia adalah seorang fighter sejati yang siap tanding menghadapi medan dengan tingkat kesulitan apapun.
 
Lepas Kota Jogja, saya diberi ceramah oleh beliau selama perjalanan dengan materi ”bagaimana memelihara sekolah agar dapat selalu bergetar walaupun lokasinya di Kecamatan Pejawaran mendekati Puncak Gunung Dieng, porosnya Pulau Jawa, yang letak desa itu lebih dari 1700 m dari permukaan air laut. Ini adalah semangat yang tidak banyak dimiliki oleh para kepala sekolah di tanah air, pikir saya saat itu. Kelihatan kalau dia adalah bukan orang yang mudah mengeluh, dan juga kelihatan kalau ustadz Sumono adalah orang yang tidak bosan dengan rasa capek. Dia juga banyak bercerita tentang para kepala sekolah yang sukses. Perjalanan melewati Muntilan, Mendut, Borobudur, Kepil, Kretek, Wonosobo, yang jalannya berkelok-kelok, "gronjal-gronjal", dan sulit ditebak, dan akhirnya masuk Banjarnegara yang Gilar-gilar dan endah permai.
 
Saat di Desa Mendut Magelang mampir sebentar di kedai Delo, milik Mas Marwan. Bebek bakar dengan arang yang sangat fua-fua membuat rasa dan bumbu berbaur sedap. Saya juga baru tahu kalau kepala bebek juga dapat dimasak, apalagi sambil membakar dan ngipasi sendiri. Udara sejuk malam hari di sekitar candi Mendut itu telah membuat aroma bebek bakar itu menjadi sangat marketable, membuat perut ”ngos-ngosan”. Wow.., asap terbang kemana-kamana. Kenyang duluan, setelah banyak menghirup asap aroma rica-rica. Bara api arang yang memerah, menghangati tubuh sambil kipas-kipas bakar bebek,menjadi sejarah yang sulit untuk terlupakan.



Gambattene sense..
Bersambung..


Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 10

Sumber : Facebook Imam Robandi

Ustadz Aris Purbalingga, yang membawa saya dan ustadz Aris Nganjuk (maaf ada double Aris) untuk kuliner mengelilingi Purbalingga dan sekitarnya. Saat itu juga mampir ke SD Muhammadiyah UMP, tetapi "sedang tidak bertuan" saat itu, hanya seorang sekuriti. Sampai di Purwokerto panen "sisa-sisa rambutan", sayang tidak ada gambarnya. Thanks Mas Aris berdua (Aris Purbalingga dan Aris Nganjuk)

Kata Ustadz Aris Purbalingga ""Inspirasi Perjalanan Purbalingga - Purwokerto dari Profesor yang satu ini memang LUAR BIASA. Obrolan sepanjang jalan mulai dari bagaimana mendidik anak sesuai umurnya, ide membuat jalan layang di Purbalingga sampai dengan motivasi-motivasi strategis memajukan Sekolah/Madrasah yang membuat pikiran ini menari nari merangkai mimpi...perjalanan tambah asyik dengan mampir ke sebuah warung di Silado kec. Sumbang untuk menikmati ketupat+mendoan+tahu goreng+mendoan jagung dan teh hangat...thanks profesor, semoga Allah SWT selalu melindungimu dan sehat selalu.""
 
Catatan: Ini adalah warung kecil langganan favorite saya, pada saat mudik ke Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, dan Kebumen. So differentiative so delicious.



Gambattene sense..
Bersambung..


Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 9

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 7, terakhir]

Setiap saya ada perjalanan ke arah timur, Rawon Nguling menjadi prioritas. Kata banyak orang Presiden Yodhoyono pernah mampir di situ. Terletak di Desa Nguling, antara Pasuruan dan Probolinggo. Saya sudah menjadi pelanggan setia Rawon Nguling mulai baru lulus insinyur di tahun 1990, yang saat itu sedang pekerjaan listrik masuk desa di Kabupaten Banyuwangi. Ini adalah pusatnya Rawon Jawa Timur, dan king of taste dari segala rawon. Pasangannya adalah tempe goreng khusus dan telor asin. Hangatnya yang sangat “fua-fua”, perpaduan antara kluwak dengan cambah hijau, teh anget, dan lingkungan sejuk yang sangat mendukung menjadikan rumah makan ini sangat positioning. Rawon Nguling, just only one, yaitu perpaduan balancing antara daging dengan lada yang sedikit “semreset”, kluwak hitam yang beraroma pawon. Wo.., a super taste.


Gambattene sense..
Bersambung...

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 12

Sumber : Facebook Imam Robandi

BANJARNEGARA [episode 6]

Bercerita keindahan Dieng, Banjarnegara dan sekitarnya yang sangat ijo royo-royo, ayem tentrem, dan loh jinawi memang sangat menarik dan tidak pernah puas. Pada saat mampir di Kedai Duren di sekitar Desa Cijeruk, ternyata durennya belum dapat dijual karena belum dapat menentukan harganya. Hebat, customer sudah antri, harga belum ditentukan. Saya sangat tertarik di kedai itu karena produk durennya mempunyai bentuk yang sangat menarik, bulet tidak, lonjong juga tidak. Walaupun saya bukan pecandu duren, tetapi kalau melihat duren yang sangat fantastik rasanya ingin membeli untuk koleksi di rumah, walaupun akhirnya habis juga diserbu anak-anak.

Seminar sehari di MUSABARA di Pucuk Gunung itu memang terasa sangat menggetarkan sekitarnya. SMS, email dan lain-lain mengalir ke saya, hanya sekadar ingin mengeluarkan suara hati “setelah bapak pulang, pikiran kami seperti dipuntir-puntir, dibolak-balik sampai gosong, nggak tahu apa yang harus kami kerjakan lebih dulu”. Memang ini adalah salah satu keampuhan jurus “salju menyiram bumi”, yang membuat kepala pusing, dan walhasil Ustadz Solihin Pucang Surabaya melaporkan ke saya, 1 bus berisi fighter dari Pejawaran Banjarnegara insuyaAllah akan meluncur ke SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, April 19, 2014, dan terus lanjut melihat sekolah di Mal SMPM 2 Surabaya, Sekolah International SMPM 12 GKB Gresik, dan Sekolah Pondok SMPM 12 Lamongan di Sendang Agung. Ternyata “bangun juga”, kalau tidak mau disebut “nglilir”. Mereka berniat akan memboyong yang ada di Pucang untuk di kloning di Sarwodadi. Yang lebih “tidak masuk akal”, April 20, 2014, MUSABARA akan mengirim 4 siswanya for student exchange at Singapore and Malaysia. Wow.., hebat, begitu bangun langsung tancap gas, gigi 6. GoodLuck MUSABARA, you are a pioneer from the top of mountain.



Gambattene sense..
bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 13

Sumber : Facebook Imam Robandi

PROBOLINGGO [episode 8, tambahan]

Setelah saya bercerita tentang kelezatan “Mendoan Warung Bu Sayem” di Sempor Kebumen, esok harinya ada yang menanyakan warung itu “apakah di sekitar waduk Sempor, saya dan keluarga ingin kesana mas”. Setelah saya mengeksplor “Rawon Nguling”, siangya ada yang mencari rawon di kotanya masing-masing untuk mencocokkan dengan rasa yang saya ceritakan. Setelah saya bercerita tentang duren di Lereng Bromo, ternyata ada yang langsung merespon “saya kecewa, karena sudah berkali-kali ke Bromo baru tau sekarang”. Ada lagi yang kecewa berat, Ustadz Hervit Ananta, Principal SDM 26 Surabaya, asli Jawa Timur, sering mondar-mandir Probolinggo – Surabaya, belum pernah merasakan dan baru tahu lezatnya rawon nguling setelah membaca tulisan saya. “betul-betul kecewa”. Teman-teman Jakarta, akhirnya mencoba ayam goreng Alam Sunda di Cipanas, setelah terprokokasi gambar pete dan sambal di status saya. Wow.., ampuh.

Pengalaman memanjak pohon duren ternyata menginpirasi banyak orang. Mungkin karena saya adalah insinyur elektro, yang hampir mirip-mirip dengan petugas PLN atau petugas Telkom saat memanjat tiang kabel. Ada seorang yang meng-sms saya “how to plant the durian”? Ada juga yang bertanya “itu pohon yang dipanjat sudah berapa tahun umurnya”? Itu dalam satu pohon ada berapa jumlah buahnya? dan lain-lain. Yang jelas, duren dari lereng Bromo itu memang berdaging tebal, rasanya hampir mendekati mozarela dan “shiro bara gyunyu” yang ada di Shinjuku dan sekitar Kyoto Eki. Memang itu adalah salah satu celah-celah kekayaan Indonesia, yang insyaAllah tidak hanya ada di Lereng Bromo, but also available in the all part of Indonesia, yang masih belum terjangkau, termasuk kita yang masih belum sempat menikmati keindahan pelosok-pelosok kampung di negeri ini. Thank you ustadz Ahmad Said, anda jauh-jauh dari Jakarta sudah berani memeluk pohon duren karya petani Indonesia.


Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 14

Sumber : Facebook Imam Robandi

          Sabtu, March 5, 2014 saya seharian di SMK Muhammadiyah 7 (MUTU) Gondanglegi Malang. Setelah sukses melaunching ‘hybrid solar car”, Suryawangsa “mobil bertenaga matahari” di akhir tahun 2012, dalam bentuk mobil berdua penumpang, maka awal bulan April 2014 sudah dimulai persiapan untuk membuat mobil bertenaga matahari “Suryawangsa 2” untuk angkutan publik (angkot). Tenaga terampil (siswa, laboran, dan guru) dari SMK MUTU ditambah kekuatan mahasiswa S1, S2, dan S3 dari Lab PSOC ITS yang akan siap total memback-up sudah memulai terjun ke bengkel untuk persiapan segalanya. Electric Motor Drive arus searah, 7.5 PK sudah siap untuk diinstall, rangkaian kontroller modern sudah mulai dipersiapkan, body dan frame lainnya juga sudah siap digarap. Suryawangsa 2 didesain dengan modern control technology, yang semoga di akhir 2014 semua sudah beres, dan dapat dilaunching. Saya harus memutar otak untuk mentransfer teknologi mutakhir untuk melengkapi Suryawangsa 2 ini agar lebih “digdaya”. Mahasiswa S1, S2, dan S3 dari perguruan tinggi yang ingin bergabung di project ini silahkan, and welcome. Ini adalah pekerjaan rumah yang tidak mudah, betul-betul engineering, “ganbarana kereba narimasen”, dan siap untuk dibagi ke siapapun. Dari SMK MUTU Gondanglegi Malang untuk Indonesia tercinta. INSYAALLAH.



Gambattene sense..
Bersambung..

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 15

Sumber : Facebook Imam Robandi

GONDANGLEGI (episode 2)

         Acara lain yang sangat penting di Tanggal 5 Maret 2014 di SMK MUTU Gondanglegi adalah rapat untuk memulai menancapkan tiang pancang dan babak-babak berikutnya untuk The Twin Titanium Building (TTTB, “Triple tibi”), “Gedung Kembar Bertujuh Lantai”, yang insyaAllah akan selesai total di akhir November 2014. Rapat sangat serius dan dimulai dengan tepat waktu, yang dihadiri lengkap (konsultan perencana, pengawas, dan kontraktor pembangun). Ada tamu spesial dari Kebumen (Principal Musago dan Ketua Komite Sekolahnya, dan juga Principal SD Muhammadiyah Probolinggo) yang ingin menimba ilmu untuk membangun gedung-gedung besar. Kecepatan pertumbuhan SMK MUTU adalah yang tercepat di tanah air, prestasi siswanya yang sangat mengagumkan, pengembangan fasilitas yang sangat spektakuler, dan produk-produk istimewa yang terus menggelinding menggetarkan masyarakat. Ustadz Zaini dari MUSAGO hanya geleng-geleng kepala sambil mengatakan “unbelievable” untuk ukuran Kebumen. Lokasi sekolahnya adalah sangat jauh dari kota, tetapi quality performancenya sangat “modern”. Ini yang “super amazing”, kata ustadz Ajuslan Kerubun yang datang jauh-jauh dari Kabupaten Probolinggo



Gambattene sense..
Bersambung...

Sejenak Mengikuti Sang Inspirator - Part 16

Sumber : Facebook Imam Robandi

GONDANGLEGI (episode 3)

         Memang membangun Triple Tibi (The Twin Titanium Building) milik SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang yang bertujuh lantai melalui proses yang tidak mudah. Untuk memperoleh IMB gedung bertingkat adalah pekerjaan yang cukup melelahkan, “butuh kecerdasan interpersonal”. Saya berpesan pada kontraktornya tolong pada saat mengecor beton gunakan scaffolding yang beneran, “jangan menggunakan bambu atau kayu”, agar kepresisian dapat terjaga. Lahan 2 hektar untuk Triple Tibi memang sangat spesial, karena di situ ada pohon durian yang sangat representatif, besar, kokoh, dan indah. Pohon durian itu akan kita gunakan sebagai maskot “Kampus Durian”, yang akan diikuti oleh sudut-sudut yang lain dengan pohon durian dengan jenis yang berbeda-beda. Berdiskusi di lapangan untuk menyelamatkan pohon durian raksasa itu adalah tidak mudah, terutama untuk tim arsiteknya insinyur Hari Sunarko Group yang harus berpikir keras untuk sedikit menggeser letak bangunan. Kalau untuk ukuran insinyur elektro itu adalah sangat mudah “klik atas klik bawah, terus didrag, selesai”, namun untuk pikiran arsitek hal itu adalah tidak mudah, harus lihat kanan kiri, keseimbangan, arah cahaya matahari, aliran angin, dan lain-lain. Hal ini yang membuat diskusi menentukan tata letak Triple Tibi di lapangan menjadi sangat alot, karena usul untuk memindah pohon duren yang tingginya sudah 20 meter saya tolak. Kalau ACP, Alumunium, gedung modern dan lain-lain dapat diotak-atik, tetapi kalau pohon durian yang sudah puluhan tahun berdiri megah, rindang, dan buahnya menawan tidak dapat diapa-apakan kecuali dinikmati dan terus dipelihara. The Twin Titanium Building, sangat memeras pikiran dan tenaga, sungguh akan sangat bersejarah. InsyaAllah



Gambattene sense..
Bersambung..

Penulisan Ilmiah (Pertemuan VIII)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ..

         Kesempatan kali ini sedikit berbagi kisah tentang perkuliahan "penulisan ilmiah" yang telah memasuki minggu ke-8. Hari senin 7 April 2014, tepat jam 07.00 perkuliahan belum dimulai, setelah menunggu akhirnya prof imam tiba 7.40 di kelas B209 dimana kami berkumpul. Pada perkuliahan kali ini prof imam memeriksa tugas kami untuk membuat proposal tesis sampai bab terakhir, yaitu bab metodelogi penelitian. Satu-persatu kami menunjukkan proposal tesis kami dan memeriksa kesalahan penulisan maupun format. Namun, disayang masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan dalam penulisan proposal saya, sehingga beliau memberi waktu untuk diperbaiki pada esok harinya sebagai tugas terakhir karena minggu depan pergantian dosen dengan kelas B sebelah.

          Judul proposal yang saya pilih adalah "Design Electric Mechine Assessment System Based On Motor Current Signature Analysis" yang saya peroleh dari pak dimas pada lab.TT. Koreksi dari beliau sangat positif untuk kemajuan prospek proposal kami. Untuk saya sendiri proposal yang saya buat masih perlu banyak perbaikan dalam penulisan dan mempelajari atau mengenali betul dari judul yang telah diambil.



Suasana Perkuliahan ke-8

Yang terakhir prof imam menginformasikan untuk ujian tengah semester (UTS) besok selasa 8 april 2014, dengan materi penulisan proposal dan materi dari buku karangan prof imam "becoming the winner".

Ujian Tengah Semester (UTS) Penulisan Ilmiah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ..

          Pada kesempatan ini saya akan sedikit berbagi kisah tentang perkuliahan penulisan ilmiah yang telah memasuki ujian tengah semester (UTS). Pada selasa 8 april 2014, tepat pukul 14.00 perkuliahan ujian tengah semester dijadwalkan dimulai. Detik-detik waktu yang ditunggu tepatnya jam 14.00 menghadapi UTS pada matakuliah prof imam (penulisan ilmiah), ternyata selang 15menit prof imam tidak kunjung datang. Berusaha mencari tau, maka salah satu dari rekan kami mencoba mengirim pesan pada beliau, dan tak lama kemudian ada sms yang menyatakan adanya penundaan perkuliahan, karena adanya suatu hal. Perkuliahan akhhirnya dipindahkan ke jam 19.00 untuk pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) penulisan ilmiah.

       Jam 19.00 pun tiba, dan prof imam'pun sudah berada diruangan sebelum kami tiba, dan terdengar dari luar ruangan lab. PSOC sebuah musik yang suaranya tidak asing lagi. Ternyata itu adalah suara prof. Imam yang sedang memutarkan lagu yang beliau rekam dari youtube. Sambil menunggu seluruh teman kami masuk, musik yang kami dengar bernilai "klasikal moderen". Dan tiba akhirnya UTS tersebut dimulai, seketika suasana dari santai menjadi tegang.


Suasana Ujian Tengah Semester Penulisan Ilmiah di Lab. PSOC pukul 19.00-21.00

Berikut soal yang diujikan dalam ujian :
                     1. Jelaskan jenis-jenis penelitian. (nilai 20%)
                     2. Uraikan fungsi sebuah proposal. (nilai 20%)
                     3. Uraikan subbab dalam proposal. (nilai 20%)
                     4. Ringkaslah proposal thesis anda. (nilai 40%)

Ujian dilakukan dengan close book dan semua jawaban bersumber dari buku "Becoming The Winner" karya prof. Imam. Setelah ujian berakhir semua tugas-tugas dikumpulkan jadi satu dalam file map yang sudah tersusun rapi bersama dengan hasil ujian.

         Pada UTS kali ini pada hari tersebut sedikit berbeda dari biasanya, di mana ada salah satu teman kami yang terlibat dalam pemilu Rabu tanggal 9 april 2014 esok, yaitu pak machrus dan ibu nur, yang masing-masing terlibat. IPak machrus menjadi ketua panitia pemilu dan bu nur menjadi calon anggota legislatif DPR-RI daerah pemilihan gresik dan lamongan. 

Sukses selalu ya bu semoga semuax lancar dan sesuai rencana....

Sekian semoga bermanfaat dan senantiasa istiqomah..